Sabtu, 08 Juni 2013

Teori


Latar Belakang

Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah:
  1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih. 
  2. Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi. 
  3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.
Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu berupa kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
  1. Dirumuskan secara jelas, 
  2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternaatif tindakan yang akan dilakukan, 
  3. Dapat diuji secara empiris,
  4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan, 
  5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat, 
  6. Jelas cangkupannya Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu. 
Batasan Masalah

Dalam malaksanakan penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang akandibahas, untuk itu perlu ada penegasan masalah yang sekalipun dapat memberikangambaran kearah proses pemecahan masalah.Seperti yang dikemukan oleh Winarno Surakhmad bahwa : memiliki masalahyang telah dirumuskan dengan jelas adalah suatu kondisi yang mempunyai fungsitersendiri, yaitu :
  1. Ia memungkinkan peneliti untuk mulai menyusun laporan penelitian. 
  2. Ia memungkinkan peneliti untuk mulai membuat rencana pemecahan. 
  3. Ia memungkinkan peneliti untuk mengetahui apakah problem itu akhirnyaterpecahkan dengan baik atau tidak.
Tujuan Penelitian

     Tujuan penelitian yaitu memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam kegiatan tersebut baikmaksud utamamaupun tambahan, harus dikemukakan dengan jelas.
     Cara yang relative mudah untuk menulis tujuan penelitian adalah menghubungkannya dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Rumusan masalah berupa kalimat pertanyaan, jadi tujuan penelitian tulislah dengan hasil yang ingin dicapai dari rumusan masalah tersebut.

Manfaat Penelitian

     Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti, maupun manfaat bagi peneliti sendiri.

 
Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
  1. Untuk menguji teori,
  2. Mendorong munculnya teori,
  3. Menerangkan fenomena sosial,
  4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
  5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
Landasan Teori

Mengemukakan kaidah-kaidah keilmuan, dalil-dalil, ketentuan, konsep-konsep yang dijadikan dasar acuan dalam menyelesaikan masalah atau menciptakan karya teknologi. Landasan teori diperoleh dari kajian pustaka dengan  cara memilih-milih, membanding-bandingkan dan membahasnya secara kritis, bukan sekadar  soal “kutip-mengutip”. Cantumkan referensi yang digunakan. Landasan teori diangkat (disarikan) dari tinjauan pustaka tentang kerangka teori yang melatarbelakangi (menjadi landasan) bagi permasalahan yang diteliti. Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kua-itatif, model matematis, atau persamaan-persamaan.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.  Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Data
  • Pengertian Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi
  • Metode Pengumpulan Data
  1. Metode Observasi “Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki” (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Secara umum observasi dapat dilakukan dengan cara yaitu: 
a. Observasi Partisipan. “Observasi partisipan adalah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservas” (Supardi, 2006 : 91). 
b. Observasi Non Partisipan. Merupakan suatu “proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat” (Margono, 2005 : 161-162).
c. Focus Group Discussion. Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006:73). 

       2. Metode Pengumpulan Data  - Teknik Kuesioner.
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
      3. Metode Pengumpulan Data  - Teknik Dokumen.
Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian dari kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis  bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
      4. Metode Pengumpulan Data - Teknik Triangulasi.
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.
      5. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah “proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan” (Supardi, 2006 : 99). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang yang akan diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diajukan” (Moleong, 2005 : 186).
  • Metode Analisis Data
Teknik analisis data meliputi:
a. Mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden,
b. Mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,
c. Menyajikan data setiap variable yang diteliti,
d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah penelitian,
e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Macam-macam statistic untuk analisis data:
  1. Statistik deskriptif : menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud melakukan generalisasi.
  2. Statistik inferensial : menganalisis data berdasarkan sampel dengan maksud untuk mengambil kesimpulan/generalisasi terhadap populasi.

Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/196005081985031-TOTO_FATHONI/TEKNIK__ANALISIS__DATA.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian
http://www.buatskripsi.com/2011/02/rumusan-masalah-tujuan-manfaat.html
http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html
www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/SP240/.../SP240-052103-849-5.ppt


Contoh Proposal

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah
     Kuliner adalah salah satu industri bisnis yang tidak luput dari perhatian masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar. Mengapa begitu? Karena setiap orang akan selalu mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan primer mereka. Oleh karena itu bisnis kuliner saat ini banyak yang telah menuai keberhasilan. Salah satu bisnis kuliner yang telah menuai keberhasilan adalah restaurant atau café yang menyajikan atau menjual makanan-makanan ringan (cemilan) yang bisa yang dapat dinikmati langsung di tempat ataupun di bawa pulang (take away).
     Dewasa ini, masyarakat Indonesia lebih suka menghabiskan waktu istirahat atau libur mereka dengan berkumpul bersama keluarga, mengisis waktu luang bersama rekan kerja atau teman di café untuk sekedar berbincang-bincang. Beberapa diantara mereka memang ada kepentingan masalah pekerjaan (meeting) tetapi juga ada yang hanya ingin hanging out. Bagi masyarakat yang memiliki kelas social menengah hingga menengah keatas dengan gaya hidup modern mereka lebih memilih hanging out di café yang sudah memiliki merek yang sudah terkenal luas (nama besar). Bagi masyarakat menengah kebawah mungkin merek merupakan hanya sebuah nama untuk membedakan produk yang satu dengan yang lainnya. Berbeda dengan masyarakat menengah hingga menengah atas merek sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena dengan sudah dikenal luasnya merek tersebut berarti dapat memberikan citra yang positif terhadap konsumen.
     Ekuitas merek (bahasa Inggris: brand equity) adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan.
Bagi pelanggan, ekuitas merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat pemahaman mereka akan proses informasi, memupuk rasa percaya diri dalam pembelian, serta meningkatkan pencapaian kepuasan. Nilai ekuitas merek bagi pemasar/perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program pemasaran dalam memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama. Hal ini dimungkinkan karena dengan merek yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan lebih efektif (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekuitas_merek).
    Ekuitas merek yang terjadi pada bisnis kuliner memiliki peranan yang sangat menarik salah satunya adalah J.CO Donuts & Coffee yang dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group yang dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia bahkan di negara lain. J.CO Donuts & Coffee juga menawarkan beberapa jenis produk seperti donut, kopi, coklat, dan juga yogurt. J.CO Donuts & Coffee mengandalkan pelayanan dan kualitas terbaik bagi para konsumennya. J.CO Donuts & Coffee memberikan tempat yang nyaman bagi para pelanggannya yang ingin menikmati produknya langsung ditempat tersebut.
     J.CO Donuts & Coffee tidak hanya digemari anak muda yang menjadikan hanging out di café sebagai gaya hidupnya tetapi juga banyak orang tua yang menyukai produk tersebut karena banyak varian rasa yang dapat dipilih dan juga banyak mempunyai outlet yang bisa ditemui pada beberapa pusat perbelanjaan ternama.
   Konsumen sebelum membeli suatu produk harus terlebih dahulu membuat keputusan yang berkaitan dengan produk tersebut, seperti kapan dan dimana proses pembelian produk tersebut dilakukan. Jadi, sebagai konsumen proses pengambilan keputusan sangat diperlukan sebelum kita membeli suatu produk tertentu, agar produk yang kita beli dapat dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan tidak sia-sia.
   Berdasarkan atas realita tersebut penulis merasa tertarik serta menganggap penting untuk memahami dan menganalisis lebih jauh lagi mengenai kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan juga loyalitas merek J.CO Donuts & Coffee yang telah disadari oleh konsumen untuk memilih melakukan keputusan pembelian produk tersebut karena banyak ditemui di mal-mal besar termasuk Margo City yang berada di kawasan Depok, Jawa Barat. Cara yang paling tepat adalah dengan mempelajari pengaruh-pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen. Dan juga hal ini dapat diketahui dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada konsumen yang membeli produk tersebut.
    Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian yang berjudul : “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian J.CO Donuts & Coffee (Studi kasus : Konsumen J.CO Donuts & Coffee di Margo City) .”

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1. Rumusan Masalah
    Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah brand awareness (kesadaran merek) mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk membeli J.CO Donuts & Coffee?
2. Apakah perceived quality (persepsi kualitas) mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk membeli J.CO Donuts & Coffee?
3. Apakah brand association (asosiasi merek) mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk membeli J.CO Donuts & Coffee?
4. Apakah brand loyalty (loyalitas merek) mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk membeli J.CO Donuts & Coffee?

1.2.2. Batasan Masalah
1. Penelitian ini difokuskan kepada J.CO Donuts & Coffee di Margo city.
2. Subyek penelitian ini adalah konsumen J.CO Donuts & Coffee.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh brand awareness (kesadaran merek) terhadap keputusan pembelian.
2. Mengetahui pengaruh perceived quality (persepsi kualitas) terhadap keputusan pembelian.
3. Mengetahui pengaruh brand association (asosiasi merek) terhadap keputusan pembelian.
4. Mengetahui pengaruh brand loyalty (loyalitas merek) terhadap keputusan pembelian.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai bahan referensi bagi setiap orang.
1.4.2. Manfaat Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai rekomendasi bagi perusahaan atau seseorang yang ingin menjalankan bisnisnya yang berkaitan denagn pemasaran mengenai pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan layalitas merek terhadap keputusan pembelian.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Objek penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah produk J.CO Donuts & Cooffee.

1.5.2. Variable penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi variable (X) adalah dimensi dari Ekuiitas Merek yaitu Brand Awareness (kesadaran merek), Perceived Quality (persepsi kualitas), Brand Association (asosiasi merek), dan Brand Loyalty (loyalitas merek) sedangkan yang menjadi variable (Y) adalah Keputusan Pembelian.

1.5.3. Metode pengumpulan data

    Metode pengumpulan data yang akan dilakukan adalah metode observasi dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden.

1.5.4. Hipotesis

H1 : Brand awareness mempengaruhi keputusan pembelian produk J.CO Donuts & Coffee secara signifikan
H2 : Perceived quality mempengaruhi keputusan pembelian produk J.CO Donuts & Coffee secara signifikan
H3 : Brand association mempengaruhi keputusan pembelian produk J.CO Donuts & Coffee secara signifikan
H4 : Brand loyalty mempengaruhi keputusan pembelian produk J.CO Donuts & Coffee secara signifikan

1.5.5. Alat analisis yang digunakan

     Alat analisis yang akan digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik (Uji Multikolinieritas dan Uji Autokorelasi), Uji Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Goodness of Fit (Uji Signifikansi Simultan (F) dan Uji Parsial (t)) dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) untuk penghitungannya.