Rabu, 24 April 2013

HIPOTESIS

A. Pengertian Hipotesis

1. Menurut Dani Vardiansyah
(2008 : 10), hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
2. Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.
3. Menurut Mundilarso (tanpa tahun dan halaman) mengatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarakan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel.
4. Menurut Trealese (1960) hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.
5. Menurut Good dan Scates (1954) mengatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
6. Menurut Kerlinger (1973) mengatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.
7. Pendapat lain mengatakan hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai satu atau lebih populasi yang belum tentu benar atau salah dan perlu diuji kebenarannya.

B. Kegunaan Hipotesis

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

C. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik

Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau searah dengan tujuan penelitian.
2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara operasional. Aturan untuk, menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus mendefinisikan secara operasional semua variabel dalam hipotesis dan diketahui secara pasti variabel independen dan variabel dependen.
3. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti. Untuk hipotesis deskriptif berarti hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran, atau distribusi suatu variabel atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai-nilai yang mempunyai makna.
4. Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi subyektivitas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis.
5. Hipotesis harus dapat diuji. Untuk itu, instrumen harus ada (atau dapat dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel yang diliputi. Kemudian, hipotesis dapat diuji dengan metode yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan hipotesis yang bersih, bebas nilai, dan spesifik, serta menemukan bahwa tidak ada metode penelitian untuk mengujinya. Oleh sebab itu, evaluasi hipotesis bergantung pada eksistensi metode-metode untuk mengujinya, baik metode pengamatan, pengumpulan data, analisis data, maupun generalisasi.
6. Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang sebenarnya. Peneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara variabel dalam istilah arah (seperti, positif dan negatif). Satu hipotesis menyatakan bahwa X berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara X dan Y dapat positif atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis yang jelas. Jadi, hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara variabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, teori menjadi penting secara khusus dalam pembentukan hipotesis yang dapat diteliti karena dalam teori dijelaskan arah hubungan antara variabel yang akan dihipotesiskan.
7. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat secara eksplisit.

D. Macam-macam Hipotesis

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
2. Hipotesis Korelasional/hubungan
Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Jika pola hubungan antara dua atau lebih variabel bersifat kausal (sebab-akibat) , maka hipotesisnya disebut hipotesis kausalitas
Hipotesis Korelasional terdiri dari hipotesis kausal dan korelasi
a. Hipotesis Kausalitas
b. Hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan dua variabel terjadi bersamaantanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.
3. Hipotesis asosiasi
Pengukurana asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
Hipotesa Kerja (Hk) dan Hipotesa Nol (Ho)
Hipotesa-hipotesa yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat deskriftif, relasional maupun hipotesa kausalitas disebut hipotesa kerja (Hk). Supaya hipotesa kerja tersebut dapat diuji secara statistik, maka diperlukan suatu hipotesa pembanding. Dalam penelitian sosial hipotesa pembanding tersebut dibuat secara arbritrer yang berbentuk hipotesa nol (Ho). Hipotesa nol (Ho) adalah formulasi/rumusan terbalik dari hipotesa kerja (Effendi, 1989:43-45).

Sumber :
http://arimjie.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-hipotesis.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2286061-pengertian-hipotesis-menurut-para-ahli/#ixzz2RM2ysVIw
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis

Sabtu, 13 April 2013

METODE ILMIAH

PENGERTIAN METODE ILMIAH

Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Menurut Almadk (1939), ”metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.”
Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa “metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.

KARAKTERISTIK METODE ILMIAH

a. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
b. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
c. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
d. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
e. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta dilapangan.

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

a. Menyusun Rumusan MasalahMenyusun Rumusan Masalah
b. Menyusun Kerangka TeoriMenyusun Kerangka Teori
c. Merumuskan TeoriMerumuskan Teori
d. Melakukan EksperimenMelakukan Eksperimen
e. Mengolah dan Menganalisis DataMengolah dan Menganalisis Data
f. Menarik KesimpulanMenarik Kesimpulan
g. Mempublikasikan HasilMempublikasikan Hasil



Sumber :
http://acilloina.files.wordpress.com/2013/02/kuliah-2-metode-ilmiah-ok-ok.pdf
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-ilmiah/
http://www.scribd.com/doc/29546069/Langkah-%E2%80%93-Langkah-Metode-Ilmiah

Rabu, 03 April 2013

KARYA TULIS ILMIAH, POPULER, DAN NON-ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH

1. Pengertian
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamat- an, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.

2. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah :
a. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis
b. Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus
c. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya
d. Sistematis, terkendali, konseptual, dan procedural
e. Tidak emotif (tidak menonjolkan perasaan)
f. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja)
g. Memuat kebenaran-kebenaran
h. Tidak argumentative
i. Tidak persuasive
j. Tidak melebih-lebihkan sesuatu

3. Jenis Karya Tulis Ilmiah
• Abstrak
• Ringkasan
• Ikhtisar
• Tinjauan buku
• Kritik
• Makalah pemikiran
• Laporan analisis
• Makalah pendirian
• Makalah opini
• Laporan eksekutif
• Tanggapan
• Kertas kerja
• Makalah proyek
• Laporan kegiatan
• Laporan status
• Laporan kepustakaan
• Rekaman fakta
• Makalah ilmiah
• Risalah
• Kolokium
• Studi kasus
• Laporan penelitian
• Skripsi
• Tesis
• Disertasi

4. Prinsip Karya Tulis Ilmiah
• Spesifik
• Kesinambungan
• Bernas (bahasa)
• Koherens
• Memiliki daya tarik
• Jujur

5. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
a. Bagian Pengantar
• Halaman judul,
• Lembar pengesahan,
• Pengantar,
• Daftar isi,
• Daftar tabel,
• Daftar lampiran,
• Abstrak
b. Isi Karya Tulis Ilmiah
• Bab I. pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan hipotesis)
• Bab II. Kajian teoritis
• Bab III. Metodologi penelitian/prosedur penelitian (tempat dan waktu penelitian, metode peneltian, teknik pengambilan contoh/sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data)
• Bab IV. Pembahasan dan hasil penelitian (deskripsi variable penlitian, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, penafsiran, kesimpulan pengujian hipotesis)
• Bab V. kesimpulan, implikasi, dan saran
c. Bagian pelengkap
• Daftra pustaka
• Lampiran-lampiran
• Riwayat hidup peneliti

KARYA TULIS NON-ILMIAH

1. Pengertian
Karya tulis non-ilmiah adalah karangan yang ditujukan kepada msyarakat umum yang isinya tentang pengetahuan, cerita, rekaan, atau apa saja dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal tentang kehidupan sehari-hari.

2. Ciri-ciri Karya Tulis Non-ilmiah
a. Non Teknis Konkrit : Informatif, bernada populer, imajinatif, dll
b. Teknis Umum : Informatif,umum, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, tidak ada ajakan emosional, konkrit, dll
c. Abstrak normal : Informatif, umum, non teknis,Tidak untuk kepentingan pribadi, populer, dll
d. Spesifik Historis : Spesifik,sumber sejarah, bahasa dan susunan formal, dll
e. Emotif : sedikit informasi, tidak sistematis, dll
f. Persuasif : Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca,dll
g. Deskriptif : Informasi sebagian imajinatif dan subyektif,pendapat pribadi, nampaknya dapat dipercaya
h. Kritik : Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik, berprasangka menguntungkan, formal, dll

3. Sifat-sifat Karya Tulis Non-ilmiah
a. Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
b. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif
c. Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
d. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

4. Contoh Karya Tulis Non-ilmiah
a. Dongeng
b. Cerpen
c. Novel
d. Drama
e. Roman
f. Anekdot
g. Opini
h. Hikayat


KARYA TULIS SEMI ILMIAH (POPULER)

1. Pengertian
Karya tulis ilmiah popular yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berpikir keilmuan (Suhardjono : 35).
Jadi karya tulis ilmiah populer adalah pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Karya ilmiah populer non penelitian : biasanya dikirim ke media masa seperti surat kabar, majalah, dan bulletin.
Karya ilmiah popular hasil penelitian : merupakan karya tulis hasil penelitian, dikirim ke media massa seperti surat kabar, majalah, jurnal ilmiah, dan bulletin.

2. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
a. Bahan : Menyajikan fakta objektif
b. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
c. Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
d. Penyimpulan :Memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.

3. Contoh karya tulis ilmiah populer yang biasanya termuat dalam majalah, koran, tabloid,dll antara lain :
a. Artikel
b. Feature
c. Kritik
d. Esai
e. Resensi
f. Editorial



SIKAP YANG DIMILIKI SEORANG INTELEKTUAL (ILMIAH)

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa : ”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara Lain :
a. Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan, tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

Lebih rinci Diederich mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah sebagai berikut :

a. Selalu meragukan sesuatu.
b. Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
c. Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
d. T e k u n.
e. Suka pada sesuatu yang baru.
f. Mudah mengubah pendapat atau opini.
g. Loyal etrhadap kebenaran.
h. Objektif
i. Enggan mempercayai takhyul.
j. Menyukai penjelasan ilmiah.
k. Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
l. Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
m. Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
n. Menyadari perlunya asumsi.
o. Pendapatnya bersifat fundamental.
p. Menghargai struktur teoritis
q. Menghargai kuantifikasi
r. Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,
s. Dapat menerima pengertian generalisasi


Sumber :

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-YUNYUN_YUDIANA/KARYA_TULIS_ILMIAH.pdf
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/pengertian-karya-tulis-ilmiah.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196808231994032-SITI_FATIMAH/19_KTI-PLPG.pdf
http://www.slideshare.net/shofii92/karya-tulis-ilmiah-populer-6715144
http://manajemenpendidikantisyah.blogspot.com/2013/02/karya-tulis-ilmiahnon-ilmiahsemi-ilmiah.html
http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/