Selasa, 10 April 2012

DEMONSTRASI KENAIKAN BBM

Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir maret lalu yang dilakukan oleh kalangan masyarakat dari mahasiswa hingga buruh di beberapa wilayah di Indonesia. Demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak telah merusak sebagian fasilitas umum dan melakukan tindakan kekerasan. Salah satu demonstrasi yang diwarnai dengan kekerasan terjadi di depan gedung DPR/MPR Jakarta. Karena ribuan masa mencoba menerobos masuk kedalam gedung tetapi aparat keamanan berhasil menghadang. Demonstrasi yang dilakukan dengan tindakan anarkistis apalagi oleh mahasiswa tidak mencerminkan sikap seorang yang terpelajar. Kita sebagai mahasiswa berhak menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik dan saran untuk para penguasa di negeri ini, tetapi dengan cara yang lebih baikmungkin kita bisa melakukannya dengan berdemonstrsai yang sesuai dengan ketentuan yaitu memberi tahu maksud dan tujuan kita melakukan penolakantidak dengan cara anarkis. Jika dilakukan dengan cara anarkis demonstrasi itu tidak akan didengar dan akan melukai atau mencederai banyak pihak, yaitu pihak yang berdemonstrasi dan aparat keamanan. Jika salah satu dari para demonstran mengalami luka-luka yang disebabkan oleh aparat kemanan maka mereka akan berpikir bahwa perbuatan tersebut sudah melanggar HAM. Tetapi, mereka selalu melakukan aksi yang anarkis dengan melempar battu, membakar fasilitas umum seperti pos polisi, mobil patroli polisi dan lain-lain padahal seharusnya mereka tidak melakukan aksi tersebut kepada aparat keamanan. Aparat keamanan berbuta seperti itu bukan tanpa alasan yang jelas atau tanpa perintah dari atasan mereka melainkan mereka melakukan hal seperti itu karena para demonstran sudah tidak bisa lagi dibubarkan. Jadi didalam hal ini menurut saya, tidak ada yang bisa disalahkan atau dibenarkan memang demonstrasi tersebut melanggar hak asasi manusia tetapi seharusnya semua tidak dilakukan seperti itu.