ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA DALAM MEMILIH LEMBAGA KURSUS BAHASA INGGRIS
(STUDI KASUS: LBPP LIA DEPOK)
Disusun Oleh : Anggi Oktavyani (10210825)
· Desy Natalia (19210017)
· Irfian Firliani (13210613)
· Nurul Apriana (15210203)
· Rizki Amalia F (16210120)
Kelas : 4 EA 01
Mata Kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2
1. Pendahuluan
Pendidikan
adalah salah satu unsur yang terpenting dalam kehidupan manusia karena
pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang.
Pendidikan akan menjadi tolak ukur bagaimana seseorang dapat maju di
masa depan. Masa depan yang baik dapat dilihat dari pendidikan yang baik
yang telah ditempuh. Pendidikan juga dapat membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan
menurut M.J Langeveld merupakan usaha dari manusia kepada manusia
untuk membimbing menjadi dewasa. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk
mengajarkan kepada anak-anak mengenai kehidupan agar bisa menjadi
mandiri dan bertanggung jawab.
Menyadari pentingnya pendidikan saat ini maka pemerintah juga terus
mencanangkan program pendidikan karena dengan adanya pendidikan dengan
harapan generasi penerus bangsa mempunyai kualitas, mampu bersaing dan
menyesuaikan diri di kehidupan untuk hidup bermasyarakat, berbangs dan
bernegara. Pendidikan terdapat dua jenis yaitu pendidikan formal
dan informal. Pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi. Sedangkan pendidikan informal seperti kursus, workshop daan
sebagainya. Tidak
hanya pendidikan formal yang banyak menjadi perhatian karena
kontribusinya. Kini pendidikan informal pun mempunyai kontribusi
terhadap masa depan seseorang. Bukan hal yang aneh jika hal tersebut
terjadi karena dipendidikan seseorang bisa menambahkan pengetahuan
selain dari yang mereka peroleh dari pendidikan formal. Selain itu di
pendidikan informal juga bisa mempelajari hal baru yang tidak didapat
dari pendidikan formal.
Pendidikan
informal yang sering ditemui adalah lembaga kursus. Salah satunya
adalah lembaga kursus bahasa. Kini sangat banyak ditemui lembaga kursus
yang menawarkan pembelajaran bahasa. Hal ini dapat dilihat bahwa kini
bahasa menjadi sangat diperhitungkan mengingat untuk dapat bersaing
dengan negara lain maka harus mempunyai basic komunikasi
menggunakan bahasa internasional karena hal itu dapat memberikan nilai
tambah. Seseorangpun dapat diperhitungkan di dunia luar jika memiliki
kemampuan bahasa yang baik. Hal inilah yang dijadikan suatu peluang bisnis oleh
pemilik usaha untuk mendirikan berbagai lembaga kursus bahasa asing,
salah satunya adalah kursus bahasa Inggris. Seperti yang sudah diketahui
bahwa bahasa inggris merupakan bahasa Internasional yang hampir seluruh
negara menggunakan bahasa tersebut.
Dalam
dunia bisnis, prospek bisnis dalam hal pendidikan bahasa dinilai cukup
menjanjikan. Bisnis kursus bahasa Inggris kini banyak ditemui diberbagai
tempat di Indonesia. Menjamurnya lembaga kursus ini bukan tanpa alasan.
Apalagi semakin lama perkembangan dunia semakin tanpa batas yang
membuat orang mudah keluar masuk berbagai negara untuk melakukan tujuan
mereka. Untuk itu diperlukan komunikasi dengan bahasa Internasional yang
baik dan benar demi menunjang dan mempermudah tujuan kehidupan
seseorang. Baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Lembaga
Bahasa dan Pendidikan Profesional (LBPP) LIA merupakan salah satu
lembaga kursus bahasa Inggris yang menjadi salah satu tempat kursus
ternama dan yang dapat diperhitungkan. LBPP LIA sudah memiliki banyak
cabang di berbagai daerah yang ada di Indonesia, dan membuat LBPP LIA
mudah dikenal oleh banyak kalangan. Untuk itu, penulis melakukan
penelitian mengenai “ANALISIS
PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN
JASA DALAM MEMILIH LEMBAGA KURSUS BAHASA INGGRIS (STUDI KASUS: LBPP LIA
DEPOK)”
2. Analisis
2.1 Masalah
Di
zaman globalisasi seperti saat ini Bahasa Inggris memiliki peran
penting dalam berbagai bidang. Setiap orang di tuntut untuk
menguasainya. Indonesia yang mayoritas penduduknya tidak menggunakan bahasa inggris untuk kesehariannya menimbulkan
kesulitan untuk beberapa orang sehingga dengan adanya lembaga kursus
Bahasa Inggris disinyalir dapat membantu dalam pengembangan pendidikan
Bahasa Inggris. Banyaknya lembaga kursus ini kemudian memunculkan
masalah baru dimana konsumen dihadapkan dengan berbagai pilihan bagi
konsumen untuk memilih lembaga kursus Bahasa Inggris mana yang kompeten
dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka untuk mempermudah pembahasan,
penulis merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut:
1) Apa pengaruh motivasi terhadap keputusan peserta didik menggunakan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA?
2) Apa pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan peserta didik menggunakan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA?
Agar pokok permasalahan dalam penulisan ini tidak melebar terlalu jauh, maka penulis membatasi masalah hanya melakukan penelitian pada lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA di daerah Depok.
2.2 Solusi
Untuk
meneliti lembaga kursus Bahasa Inggris yang kompeten, penulis memilih
LIA sebagai lembaga kursus yang akan diteliti dengan menggunakan
variabel motivasi dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian
jasa dari lembaga kursus LIA dengan menyebar kuesioner kepada 30 siswa
LIA Depok yang berusia diatas 15 tahun. Berikut adalah hasil dari
penelitian:
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2.1
Rekapan Uji Validitas
No.Item
|
Pernyataan
|
r hitung
|
r tabel
|
Taraf Signifikansi
|
Keterangan
|
|
1
|
M1
|
0,930
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
2
|
M2
|
0,640
|
0,261
|
95%
|
VALID
|
|
3
|
M2
|
0,583
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
4
|
M4
|
0,663
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
5
|
PK1
|
0,588
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
6
|
PK2
|
0,565
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
7
|
PK3
|
0,601
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
8
|
PK4
|
0,930
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
9
|
KP1
|
0,930
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
10
|
KP2
|
0,930
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
11
|
KP3
|
0,930
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
12
|
KP4
|
0,495
|
0,361
|
95%
|
VALID
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pada
penelitian ini penulis menguji validitas pada kuesioner dengan
menggunakan software SPSS 20 dan kemudian membandingkan nilai r pada
kolom Corrected Item Total Correlation pada item statistics pada r
tabel. Jika nilai r pada kolom corrected item total correlation >
r tabel maka item-item pertanyaan dianggap valid. Nilai r pada tabel
tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) sebanyak
30 adalah sebesar 0,361.
Setelah
dinyatakan valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Dan untuk menguji
reliabilitas dari tiap-tiap item pertanyaan, penulis melihat nilai
Cronbach’s Alpha pada output Reliability Statistics. Jika nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6 maka dinyatakan Reliabel. Dapat dilihat
hasil dari output SPSS sebagai berikut:
Tabel 2.2
Reliability Statistics
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
,936
|
12
|
.
Berdasarkan
hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alphanya
sebesar 0,936> 0,6 maka dinyatakan reliabel (dapat diandalkan)
atau dapat dikatakan bahwa hasil pengukuran relatif konsisten apabila
dilakukan pengukuran ulang pada waktu yang berlainan.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 2.3
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
,322
|
1,317
|
|
,244
|
,809
|
MOTIVASI KONSUMEN
|
-,565
|
,240
|
-,687
|
-2,349
|
,026
|
PERSEPSI KUALITAS
|
1,518
|
,286
|
1,551
|
5,302
|
,000
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA
|
Dari tabel 2.3, dapat dihasilkan persamaan regresi yaitu sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 10,115 + 0,217X1 + 0,317X2
Dimana: Y = Keputusan Penggunaan Jasa
a = Bilangan Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi X1, X2
X1 = Persepsi kualitas
X2 = Motivasi Konsumen
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:
1) Nilai
konstanta a sebesar 10,115, artinya jika persepsi kualitas dan motivasi
konsumen nilainya 0, maka keputusan penggunaan jasa nilainya positif,
yaitu 0,322.
2) Koefisien
regresi persepsi kualitas bernilai positif, yaitu 1,518. Hal ini
berarti jika persepsi kualitas dinaikan sebesar 1 poin, maka motivasi
akan mengalami peningkatan sebesar 1,518.
3) Koefisien
regresi insentif bernilai negatif, yaitu -0,565. Hal ini berarti jika
motivasi konsumen dinaikan sebesar 1 poin, maka keputusan penggunaan
jasa akan mengalami penurunan sebesar 0,565.
Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Berganda
Untuk
melihat besarnya kontribusi dan kuatnya korelasi variabel bebas (gaji
dan insentif) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (motivasi
kerja) yaitu dengan melihat koefisien determinasi totalnya (R2) dan koefisien korelasi dalam tabel model summary.
Menurut
Sarwono (2006) memberikan interpretasi mengenai kekuatan hubungan
antara dua variabel sebagai berikut (Taufik & Nina, 2011:151) :
0 = Tidak ada korelasi antara dua variabel
>0 - 0,025 = Korelasi sangat lemah
>0,025 – 0,5 = Korelasi cukup
>0,05 – 0,75 = Korelasi kuat
>0,75 – 0,99 = Korelasi sangat kuat
1 = Korelasi sempurna
Tabel 2.4
Model Summary
|
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
,910a
|
,827
|
,815
|
,616
|
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI KUALITAS, MOTIVASI KONSUMEN
|
Dari
tabel diatas dapat dilihat nilai R Squarenya yaitu 0,827, ini berarti
nilai sebesar 82,7% memberikan makna bahwa keputusan penggunaan jasa
dapat dipengaruhi oleh faktor persepsi kualitas dan motivasi konsumen
sebesar 82,7% ,dan sisanya 17,3% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, dan nilai
adjusted R square sebesar 0,815 menunjukkan bahwa korelasi antara
variabel persepsi kualitas dan motivasi konsumen terhadap keputusan
penggunaan jasa tergolong sangat kuat.
Hasil Uji F
Analisa
secara simultan ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang
memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Langkah-langkah yang digunakan untuk uji F:
1) Merumukan Hipotesis
Ho1 : Tidak
ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara simultan
terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris
LIA.
Ha1
: Ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara simultan
terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris
LIA.
2) Menentukan F hitung
F hitung didapat dari hasil perhitungan software SPSS, Hasil tabel uji F dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.5
ANOVAa
|
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
1
|
Regression
|
49,125
|
2
|
24,563
|
64,755
|
,000b
|
Residual
|
10,242
|
27
|
,379
|
|
|
Total
|
59,367
|
29
|
|
|
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUANAAN JASA
|
b. Predictors: (Constant), PERSEPSI KUALITAS, MOTIVASI KONSUMEN
|
Dari hasil tabel diatas, hasil f hitungnya sebesar 64,755 dan besarnya signifikansi adalah 0,000.
1. Berdasarkan F tabel dan F hitung
F tabel= 3,354 dan F hitung 64,755
2. Karena F hitung > F tabel atau 64,755 > 3,354 maka Ho ditolak, artinya Berdasarkan F tabel dan F hitung
F tabel= 3,140 dan F hitung 11,549.
Karena F hitung > F tabel atau 11,549
> 3,140 maka Ho ditolak, artinya Ada pengaruh persepsi kualitas
dan motivasi konsumen secara simultan terhadap keputusan penggunaan jasa
lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
Hasil Uji T (Parsial)
Analisa
parsial atau uji T ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang
memiliki hubungan terhadap variabel terikat sehingga digunakan uji t
(uji parsial).
1) Merumuskan Hipotesis
Ho2
: Tidak ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara
parsial terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa
Inggris LIA.
Ha2
: Ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara parsial
terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris
LIA.
2) Menentukan t hitung
T hitung didapat dari hasil perhitungan software SPSS, berikut adalah hasil Uji T yang dapat dilihat pada tabel coefficients:
Tabel 2.6
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
,322
|
1,317
|
|
,244
|
,809
|
MOTIVASI KONSUMEN
|
-,565
|
,240
|
-,687
|
-2,349
|
,026
|
PERSEPSI KUALITAS
|
1,518
|
,286
|
1,551
|
5,302
|
,000
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUANAAN JASA
|
Dari hasil tabel diatas, t hitung untuk persepsi kualitas sebesar 5,302 dan untuk motivasi konsumen sebesar -2,349, besarnya signifikansi dari persepsi kualitas sebesar 0,000 dan motivasi konsumen sebesar 0,026.
3) Membuat Kesimpulan
Berdasarkan T tabel dan T hitung
t tabel = 2,052/ -2,052 , t hitung X1= 5,302 t hitung X2= -2,349
a) 5,302
> 2,052 maka Ho ditolak atau ada pengaruh persepsi kualitas
terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris
LIA.
b) -2,349
< -2,052 maka Ho diterima atau tidak ada pengaruh motivasi
konsumen terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa
Inggris LIA.
3. Kesimpulan
Berdasarkan dari perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka dapat disimpulkan antara lain:
a. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t
Hasil
uji t menunjukan bahwa variabel motivasi konsumen tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel keputusan penggunaan jasa karena p-value variabel-variabel independen tersebut lebih besar dari 0,05 jadi H0 diterima Ha ditolak.
Sedangkan variabel independen yang berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan penggunaan jasa yaitu persepsi kualitas karena p-value variabel independen tersebut lebih kecil dari 0,05 jadi H0 ditolak Ha diterima.
b. Hasil pengujian hipotesis dengan uji f
Hasil uji f menunjukkan Fh sebesar 11,549 dengan Ft yang didapat yaitu sebesar 3,140 berarti Fh ≥ Ft dan tingkat signifikan 0,000 yang berarti <
0,05 dan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan variabel X
yaitu motivasi konsumen dan persepsi kualitas berpengaruh terhadap
variabel Y yaitu keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa
Inggris LIA.
DAFTAR PUSTAKA
ejournal.gunadarma.ac.id/.../970-2759-1-RV.docx
eprints.undip.ac.id/.../1/Skripsi_TRIUPAYANTO.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf
eprints.undip.ac.id/22627/1/full_skripsi.pdf
www.lia.ac.id/